cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Teknik PWK
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 46 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 4 (2014): November 2014" : 46 Documents clear
Evaluasi Kinerja Mobil Penumpang Trayek Cabang yang Menghubungkan Kawasan PinggiranDengan Pusat Kota Semarang Agung Laksono Jati; Imam Buchori
Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota) Vol 3, No 4 (2014): November 2014
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.949 KB)

Abstract

Dewasa ini perkembangan transportasi di Indonesia sangatlah pesat dalam melayani perkembangan ekonomi dan melayani kepentingan masyarakat.Kebutuhan masyarakat dalam melakukan aktivitas sehari-hari atau melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat lain (origin – destination Travel), maka disediakannya berbagai pilihan moda transportasi yang efektif dan efisien dalam meningkatkan mobilitas masyarakat baik transportasi darat, laut maupun udara. Hal ini juga terjadi pada kota-kota di Indonesia salah satunya Kota Semarang yang merupakan pusat pemerintahan, pendidikan, perdagangan dan jasa, industri, dan pelayanan bagi Provinsi Jawa Tengah. Untuk memenuhi kegiatan tersebut pemerintah Kota Semarang menyediakan transportasi perkotaan yang dibagi menjadi lima koridor utama yang menghubungkan titik-titik permukiman menuju pusat kota. Adapun Research Question dalam penelitian iniyaitu untuk mengetahui apakah angkutan umum yang disediakan oleh pemerintah sudah berjalan optimal dan mampu memikat masyarakat untuk menggunakan moda transportasi. Penelitian ini bermanfaat bagi pemerintah untuk memberi tahu seberapa besar tingkat pelayanan transportasi umum,agar pemerintah berperan lebih baik dalam mengatur dan menyediakan angkutan umum perkotaan. Untuk mencapai tujuan penelitian tersebut maka dilakukan analisis deskriptif kuantitatif berdasarkan data hasil survey statis dan dinamis terhadap kinerja angkutan umum di pinggiran kota semarang.
KEBERLANJUTAN KAWASAN SEMAWIS SEBAGAI OBYEK WISATA DI KOTA SEMARANG Rama Sanjaya; Hadi Wahyono
Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota) Vol 3, No 4 (2014): November 2014
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pasar Semawis atau dikenal juga dengan Warung Semawis merupakan pasar malam yang diadakan warga kampung Pecinan di kota Semarang. Pada awalnya pasar semawis dibuka pada tanggal 15 Juli 2005 setiap hari Jum’at-Minggu. Semawis terletak di Gang Warung kawasan pecinan yang ditutup bagi kendaraan pada malam harinya. Pemberian nama Pasar Semawis ini disesuaikan dengan nama pendiri pasar tersebut yaitu perkumpulan Kopi Semawis (Komunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata). Pasar ini bermula dari diadakannya perayaan Tahun Baru Imlek pada tahun 2004, yang mana mulai tahun tersebut Tahun Baru Imlek dinyatakan sebagai Hari Libur Nasional di Indonesia. Daya tarik Pasar Semawis, pembauran antar budaya (Jawa, Koja, Arab dan Tionghoa), mampu meningkatkan pesona asimilasi budaya di Kota Semarang. Atraksi budaya yang ditawarkan di Pasar Semawis juga beragam, seperti daya tarik hiburan, religius, kuliner dan eksotika. Akan tetapi, hal tersebut belum diimbangi dengan kurang memadainya sistem aksesibilitas menuju obyek wisata, arsitektur bangunan, dan rendahnya ketersediaan fasilitas di sekitar obyek wisata. Berdasasrkan hal tersebut, kegiatan wisata di Pasar Semawis mengalami hambatan terhadap keberlanjutan wisata Pasar Semawis. Pertanyaan yang dikaji dalam perumusan masalah penelitian ini adalah Bagaimana keberlanjutan Kawasan Pasar Semawis sebagai obyek wisata di Kota Semarang ? Tujuan dalam tema laporan ini yakni untuk mengkaji keberlanjutan kawasan Semawis sebagai obyek wisata di Kota Semarang berdasarkan keberlanjutan komponen pariwisata; (1) Atraksi, (2) Aksesibilitas, (3) Akomodasi, (4) Promosi dan (5) Wisatawan. Sasaran dalam penelitian ini adalah; (1) Mengkaji kelebihan dan kekurangan komponen pariwisata Pasar Semawis, (2) Mengkaji keberlanjutan komponen pariwisata Pasar Semawis, dan (3) Rumusan kajian keberlanjutan wisata Pasar Semawis. Metode pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan wawancara. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini adalah terdeskripsikannya sebuah keberlanjutan kegiatan wisata Pasar Semawis di Kota Semarang dengan perlunya perhatian khusus terhadap aksesibilitas dalam menunjang kegiatan wisata Pasar Semawis yang dikaji berdasarkan keberlanjutan komponen pariwisata. Hasil kajian ini nantinya dapat memberikan masukan dalam pengembangan obyek wisata Pasar Semawis. Masukan ini ditujukan untuk pihak pengelola wisata Pasar Semawis dan Dinas Pariwisata Jawa Tengah.  
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENDUKUNG KEGIATAN PARIWISATA DI DESA WISATA BEJIHARJO, GUNUNGKIDUL, YOGYAKARTA. Farizi Ramadhan; Parfi Khadiyanto
Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota) Vol 3, No 4 (2014): November 2014
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.744 KB)

Abstract

Pariwisata menjadi salah satu kegiatan yang dapat menstimulasi pengembangan perekonomian suatu negara.Indonesia yang kaya akan keindahan alam dan budayanya menjadi sangat potensial pada pengembangan pariwisata, saat ini model pengembangan pariwisata berbasis masyarakat banyak diimplementasikan dalam bentuk pengembangan desa wisata. Konsep pengembangan desa wisata menjadi sangat implementatif terhadap pengembangan pariwisata diindonesia karena kayanya kearifan lokal dan alamnya. Desa wisata Beijiharjo, Kecamatan Karangmojo yang terletak di Kebupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah satu hasil pengembangan pariwisata berbasis partisipasi masyarkat. Kegiatan pengembangan pariwisata yang berjalan sejak tahun 2010 ini telah menerima banyak penghargaan dari pemerintah provinsi atau pusat, juga dari dunia internasional. Kegiatan partisipasi masyarkat yang berjalan baik telah meningkatkan perekonomian Desa Bejiharjo baik secara wilayah ataupun masyarkat.. Partisipasi masyarakat desa Bejiharjo dalam mendukung kegiatan menjadi sangat menarik karena sudah berhasil membuat pertumbuhan perekonomian bagi desa Bejiharjo, oleh karena itu itu timbul pertanyaan “bagaimana bentuk dan tingkat partisipasi masyarkat dalam mendukung pengembangan pariwisata di Desa Bejiharjo?”, pertanyaan inilah yang akan dicoba dijawab dalam penelitian ini. Penelitian ini akan menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif dalam prosesnya. Penelitian ini bermaksud mengidentifikasi dan menganalisis pola pengelolaan pariwisata oleh masyarkat dan  bagaimanabentuk dan tingkat partisipasi masyarakat dalam mendukung kegiatan pariwisata di Kawasan Desa Wisata Bejiharjo.Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa kegiatan pengembangan pariwisata di Desa Bejiharjo sudah melibatkan masyarkat sejak awal inisiasi pengembangan pariwisata adanya kerjasama yang baik antara pemerintah dan masyarakat membuat kegiatan pengembangan pariwisata dapat berjalan maksimal, sedangkan untuk tingkat partiispasi masyarkat di Desa Bejiharjo disimpulkan bahwa tingkat partisipasi masyarkat di Desa Bejiharjo adalah tingkat kemitraa, dimana posisi masyarakat dan pemerintah dalam kewenangan adalah setara, dan bentuk partisipasi masyarakat di Desa Bejiharjo sebagian besar berbentuk partisipasi dalam tahap implementasi dengan menjadi tourguide, pengelola pariwisata dan anggota Pokdarwis.
PERAN MODAL SOSIAL TERHADAP KUALITAS LINGKUNGAN PERUMNAS BANYUMANIK Purwoningsih .; Nany Yuliastuti
Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota) Vol 3, No 4 (2014): November 2014
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.708 KB)

Abstract

Seiring meningkatnya jumlah penduduk, maka kebutuhan hunian juga akan meningkat. Hal ini menyebabkan pembangunan perumahan berlangsung secara massal dan cepat. Perum Perumnas merupakan salah satu penyedia perumahan formal secara massal untuk menyediakan kebutuhan perumahan. Salah satu perumahan yang dibangun oleh Perum Perumnas di Kota Semarang adalah Perumnas Banyumanik. Perumnas Banyumanik merupakan kawasan perumahan yang telah dibangun sejak tahun 1979 dan merupakan perumahan skala besar apabila dilihat dari jumlah unit yang dibangun yaitu sebanyak 5094 unit. Usia perumnas yang cukup lama yaitu 35 tahun, maka telah terjadi penurunan kualitas lingkungan khususnya di Perumnas Banyumanik, Kelurahan Srondol Wetan. Dibutuhkan peran masyarakat terkait dengan pemeliharaan dan perbaikan lingkungan perumahan. Modal sosial merupakan salah satu konsep yang terkait dengan keberlanjutan lingkungan perumahan dan terdapat dalam komunitas lokal penghuni perumnas. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menilai, mengukur serta melihat pengaruh modal sosial terhadap kualitas perumnas banyumanik. Dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif, pembobotan dengan menggunakan skala Likert, serta analisis regresi linear, maka hasil dari penelitian ini adalah kualitas modal sosial dan kualitas lingkungan di Perumnas Banyumanik, Kelurahan Srondol Wetan termasuk dalam kategori baik dengan skor 2,6. Aspek modal sosial yang paling baik berupa rasa memiliki warga dalam bentuk rasa percaya antar masyarakat. Sedangkan kualitas lingkungan paling baik adalah sarana perdagangan dan perniagaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa modal sosial berperan terhadap kualitas lingkungan dalam bentuk kepercayaan warga. Hal ini dikarenakan kepercayaan warga memiliki tingkat pengaruh yang paling tinggi yaitu 0.222.
KAJIAN PARTISIPASI KOMUNITAS MARGINAL DALAM PENATAAN KAWASAN KOTA LAMA SEMARANG Agnes Zikya Helena; Agung Sugiri
Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota) Vol 3, No 4 (2014): November 2014
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.372 KB)

Abstract

 Abstrak: Perencanaan saat ini sebagian besar bersifat top down yang hanya dikendalikan oleh elit pemangku kepentingan. Hal ini memiliki beberapa keuntungan dan kerugian dalam proses pelaksanaannya. Terkadang proses perencanaan secara top down kurang menyentuh permasalahan yang sebenarnya terjadi di masyarakat karena seluruh proses di lakukan oleh elit pemangku kepentingan. Untuk itu perlu adanya pelibatan peran masyarakat dalam berbagai proses perencanaan agar aspirasi mereka dapat tersalurkan sehingga perencanaan yang dibuat tetap relevan dalam menyelesaikan permasalahan yang sedang terjadi di masyarakat. Kawasan Kota Lama Semarang merupakan kawasan bersejarah yang dikonservasi dimana terdapat komunitas-komunitas marginal didalamnya. Tidak dapat dipungkiri, bahwa komunitas marginal yang ada telah menjadi bagian dari kawasan Kota Lama Semarang. Beberapa komunitas marginal yang dapat ditemukan seperti tukang becak, PKL, penjual ayam bangkok, pemulung, tuna wisma, pengumpul barang rongsok serta bangunan-bangunan liar. Keberadaan komunitas marginal di kawasan Kota Lama sedikit banyak mempengaruhi kondisi lingkungan sekitarnya yang semakin kotor dan kumuh. Dari komunitas-komunitas marginal tersebut, hanya becak dan PKL yang diatur keberadaannya dalam RTBL Kota Lama, dan dapat dikatakan keberadaannya legal. Bentuk partisipasi dan pelibatan komunitas marginal yang dilakukan pemerintah apabila dikaitkan dengan tangga Arnstein, termasuk pada tangga Therapy dan Informing. Dimana pemerintah hanya memberikan informasi satu arah kepada komunitas marginal berupa penggusuran dan berpindah tempat saat kegiatan-kegiatan tertentu. Pada tangga informing, pemerintah hanya meminta pendapat dari komunitas marginal tanpa adanya jaminan bahwa pendapat tersebut akan diikutsertakan dalam proses pembangunan. Belum adanya upaya pemerintah untuk membahas penataan Kota Lama bersama komunitas marginal yang menjadi bagian dari kawasan Kota Lama, membuat komunitas-komunitas marginal yang ada enggan untuk berpartisipasi dan merasa acuh tak acuh. Menurut pemerintah terkait, banyak kendala dalam menertibkan komunitas marginal untuk menata kawasan Kota Lama. Banyaknya komunitas marginal yang merupakan pendatang serta tidak adanya pendataan yang jelas membuat komunitas marginal ini semakin sulit untuk ditertibkan. Walaupun banyak kendala, seharusnya pemerintah bisa lebih tegas dalam menertibkan komunitas marginal, terlebih dalam menerapkan kebijakan-kebijakan terkait penataan Kota Lama seperti RTBL, dan Grand Design kawasan Kota Lama.
PEMODELAN RUTE BUS KAMPUS UNDIP TEMBALANG DENGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) Askariman Putra Sulviawan; Bambang Susantono
Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota) Vol 3, No 4 (2014): November 2014
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.658 KB)

Abstract

Isu Global Warming dan Climate Change kini sedang marak diperbincangkan oleh masyarakat, peningkatan suhu bumi dan perubahan iklim yang ekstrim terjadi akibat banyaknya penggunaan energi yang berlebihan dan tidak memperhatikan aspek pemberdayaan lingkungan. Dengan adanya isu tersebut, Undip saat ini mengkampanyekan Undip Green Campus dengan menanam banyak bibit pohon di kawasan kampus Tembalang. Namun, program penanaman pohon ini dirasa kurang efektif untuk mengurangi emisi gas yang diakibatkan oleh kendaraan bermotor. Sistem transportasi yang berkelanjutan merupakan alternatif penghematan energi dengan memanfaatkan sistem transportasi masal. Dengan pemanfaatan penggunaan angkutan umum penumpang di kawasan kampus dapat mendukung program Undip Green Campus lebih dalam.Dapat dilihat setiap hari di kawasan kampus pada hari senin hingga jum’at, banyak sekali kendaraan pribadi warga kampus yang berlalu lalang hingga menyebabkan kemacetan di beberapa titik di kawasan kampus, kemudian juga banyak sekali kendaraan roda empat yang parkirdi jalan (On Street Parking) yang mengurangi kapasitas jalan yang sangat mungkin menyebabkan kemacetan dan kecelakaan lalu lintas disana, maka untuk mengurangi resiko kecelakaan dan juga untuk mendukung Undip sebagai Kampus Hijau diperlukan pengendalian moda pergerakan warga kampus dengan mengurangi emisi karbon yang dihasilkan oleh kendaraan pribadi.Kegiatan studi ini bertujuan untuk merencanakan dan membangun model sistem transportasi angkutan umum penumpang (bus) kampus Undip berdasarkan potential demand atau pola permintaan perjalanan dari kegiatan warga kampus selama berada di kawasan kampus untuk memudahkan mobilitas pergerakan serta untuk meningkatkan penggunaan angkutan umum penumpang (bus) di kawasan kampus Undip Tembalang. Kebutuhan rencana rute perjalanan dimodelkan kedalam bentuk pemodelan dengan alat bantu ArcGis dengan tools Network Analyst yang akan menghasilkan gambaran rute terbaik perjalanan bus kampus. Berdasarkan hasil analisis dari studi ini didapat empat rute bus kampus yang dapat melayani permintaan perjalanan warga kampus dengan jumlah armada yang dibutuhkan untuk pengoptimalan kinerja rute adalah 14  armada bus sedang dengan kapasitas 120 penumpang dan waktu antara rata-rata setiap 3 menit pada jam sibuk dan 5 menit pada waktu normal.
PENGARUH PEMBANGUNAN JALAN TOL TERHADAP PERUBAHAN POLA DAN STRUKTUR RUANG KAWASAN SIDOMULYO, UNGARAN TIMUR Abdul Aziz Hartanto; Wisnu Pradoto
Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota) Vol 3, No 4 (2014): November 2014
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.114 KB)

Abstract

Perkembangan kota - kota di dunia selalu menunjukkan pergerakan yang sangat cepat. Luas lahan dan potensi lahan bersifat statis yang tentunya dibatasi oleh batas administrasi maupun fungsional, sehingga kerap dilakukan intervensi penggunaan lahan wilayah pinggir kota yang masih memiliki sedikit lahan terbangun. Perluasan fungsi kota mulai terlihat dengan jelas di pinggir Kota Semarang, salah satunya Kelurahan Sidomulyo yang terletak di Kecamatan Ungaran timur. Pembangunan yang terjadi di Kelurahan Sidomulyo berupa permukiman dan perdagangan dan jasa dan mulai bergerak dengan pesat sejak adanya akses pintu tol Semarang-Ungaran di Kelurahan Sidomulyo. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi seberapa jauh dampak yang ditimbulkan dengan adanya pintu tol di Kelurahan Sidomulyo terhadap pola dan struktur ruang. Dalam menjawab tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan analisis perubahan guna lahan dengan melakukan perbandingan citra kawasan pada tahun 2008 dan 2013 sehingga akan didapatkan gambaran perubahan guna lahan yang terjadi baik dari aktivitas maupun kepadatan bangunannya. Dalam penelitian ini selain melakukan analisis terhadap perubahan guna lahan secara spasial juga akan melakukan kajian faktor perubahan guna lahan dengan menggunakan metoda crosstab. Dari hasil analisis korelasi variabel yang mempengaruhi perubahan guna lahan adalah aksesibilitas, sarana dan prasarana, dan jumlah penduduk, dan dari tinjauan langsung ke lapangan ternyata terdapat dua faktor lain yang turut mempengaruhi aktivitas perubahan guna lahan di kawasan Sidomulyo yaitu RTRW Kabupaten Semarang dan topografi wilayah. Pada kajian perubahan guna lahan kawasan Sidomulyo, wilayah amatan dibagi menjadi 3 kawasan dengan justifikasi perbedaan percepatan pembangunan serta aktivitas yang paling cepat berkembang. Kawasan 1 adalah kawasan yang paling cepat berkembang, kawasan 2 adalah kawasan yang percepatan pembangunannya menengah, dan kawasan 3 adalah kawasan dengan percepatan pembangunannya lambat.
ALTERNATIF PENGEMBANGAN WILAYAH PESISIR KAWASAN PANTAI TIMUR SEMENANJUNG MURIA KABUPATEN PATI MELALUI AGRIBISNIS PERIKANAN (Studi Kasus: Kawasan Pesisir Kabupaten Pati) Listia Rini; Samsul Ma’rif
Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota) Vol 3, No 4 (2014): November 2014
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.741 KB)

Abstract

Wilayah pesisir Kawasan Pantai Timur Semenanjung Muria meskipun memiliki potensi perikanan yang melimpah, tetapi juga disertai dengan tingkat kemiskinan yang cukup tinggi. Hal ini dibuktikan dengan angka tingkat persebaran kemiskinan di wilayah pesisir Kabupaten Pati yang mencapai 39,35%, kategori angka kemiskinan cukup tinggi menurut (BPS Kabupaten Pati, 2009).  Kondisi ini dilatarbelakangi oleh posisi geografis yang kurang menguntungkan, yaitu di luar koridor jalan utama pantura (Kudus-Pati). Namun dibalik fenomena tersebut,  potensi perikanan pesisir yang sangat luas dapat menjadi peluang dasar pengembangan kawasan pesisir tersebut. Pengembangan potensi perikanan ini  membutuhkan suatu pendekatan, sehingga untuk merumuskannya dibutuhkan suatu metode penelitian. Metode penelitian yang dipilih adalah metode kuantitatif. Metode kuantitatif yang digunakan diantaranya adalah analisis frekuensi dan  deskriptif untuk mengetahui potensi agribisnis perikanan di kawasan pesisir, analisis multidimensinal scalling guna memetakan desa pesisir berdasarkan potensi dan kesiapan wilayah pada pengembangan agribisnis perikanan dan analisis perhitungan nilai hasil usaha untuk mengetahui perbandingan pendapatan eksisting dengan pendapatan pelaku agribisnis perikanan. Dari metode analisis tersebut ditetapkan sasaran penelitian sebagai berikut: inventarisasi potensi agribisnis perikanan, analisis tingkat kesiapan  dan partisipasi masing–masing desa terhadap komponen agribisnis perikanan, analisis klasifikasi wilayah berdasarkan potensi pengembangan agribisnis perikanan, analisis tipologi wilayah berdasarkan potensi dan kesiapan masing-masing desa, analisis perbandingan nilai hasil usaha eksisting dengan agribisnis perikanan. Sehingga dari sasaran penelitian diperoleh posisi masing-masing desa terhadap potensi dan kesiapan pengembangan agribisnis perikanan yang terdiri dari empat komponen kegiatan, diantaranya: kegiatan pengadaan dan penyaluran sarana produksi usaha perikanan, kegiatan produksi primer, kegiatan pengolahan (agroindustri) dan kegiatan pemasaran.
Studi Preferensi Pengusaha Kecil Menengah dalam Pemilihan Lokasi Aktivitas Usaha di Koridor Jalan Kaliurang Dwitiya Yuni Lestari; Ragil Haryanto
Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota) Vol 3, No 4 (2014): November 2014
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam pemilihan   lokasi usaha, para pelaku usaha tidak lepas dari masalah pemilihan lokasi yang salah sehingga usaha tidak laku dan keterbatasan akses untuk menuju lokasi (lokasi tidak berada di jalan utama).  Selain  itu,  masalah  lainnya  seperti  ketidaktahuan  pasar  dan  banyak  pesaing  di  lokasi  favorit merupakan masalah dan pertimbangan pengusaha dalam memilih lokasi aktivitas usahanya. Dari masalah tersebut, maka muncul pertanyaan : Apa saja yang mempengaruhi   preferensi pengusaha kecil menengah dalam pemilihan lokasi  aktivitas usaha dan  bagaimana perkembangan usaha kecil menengah terhadap preferensi tersebut di Koridor Jalan Kaliurang?. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui preferensi pengusaha kecil menengah dalam pemilihan lokasi aktivitas usaha dan perkembangan usaha di Koridor Jalan Kaliurang.Sasaran yang dilakukan untuk mencapai tujuan adalah Mengidentifikasi koridor Jalan Kaliurang yangdidominasi oleh pengusaha kecil menengah, Menemukenali karakteristik usaha kecil menengah yang dominan di Koridor Jalan Kaliurang, Menganalisis preferensi pengusaha kecil menengah dalam pemilihan lokasi aktivitas usaha di koridor Jalan kaliurang yang dominan, Kesimpulan dan Rekomendasi.Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi dan kuesioner kepada pengusaha kecil menengah. Sedangkan untuk data sekunder diperoleh dengan dokumentasi dan instansional. Penarikan sample menggunakan metode purposive dan proposional sampling dengan menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif, deskriptif kualitatif.Setelah dilakukan penelitian ini, preferensi pelaku usaha kecil menengah dalam pemilihan lokasi aktivitas usaha di koridor jalan kaliurang yaitu  akses jalan besar, dekat dengan konsumen, dekat dengan kawasan pendidikan, tempat parkir, ketersediaan listrik, air dan telpon serta keamanan.
PENGARUH DESA WISATA KANDRI TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT KELURAHAN KANDRI KOTA SEMARANG (Studi Kasus: Kelurahan Kandri Semarang) Ariga Rahmad Safitra; Fitri Yusman
Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota) Vol 3, No 4 (2014): November 2014
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.146 KB)

Abstract

Kelompok sadar wisata atau POKDARWIS Kelurahan Kandri membentuk sebuah konsep Desa Wisata, dengan maksud tujuan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kandri. Dampak positif yang diharapkan yaitu dapat meningkatkan pendapatan, masyarkat dapat menempuh pendidikan, dan masyarakat dapat menikmati fasilitas kesehatan yang telah di sediakan oleh pemerintah. Tujuan  dari penelitian ini  adalah untuk mengidentifikasi hubungan dan pengaruh adanya Desa Wisata Kandri terhadap peningkatan kesejahteraan masayarakat kelurahan kandri. Metode yang digunakan yaitu metode kuantitatif, dengan menggunakan analisis yaitu analisis diskriptif kuantitatif  dan analisis regresi. Hasil dari analisis diatas diketahui bahwa keberadaan Desa Wisata dapat mempengaruhi peningkatan kesejahteraan masyarakat terbukti dari persentase manfaat yang dirasakan masyarakat dengan keberadaan Desa wisata Kandri dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat didominasi 60 % mengatakan tinggi, 38 % mengatakan sedang, dan hanya sebesar 2 % yang mengatakan rendah, hal tersebut menandakan bahwa keberadaan desa wisata kandri cukup signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kelurahan Kandri. Kemudian berdasarkan analisis regresi dapat diketahui Nilai signifikansi pada tabel anova menunjukkan 0.036. Maka pada kasus ini, variabel X berpengaruh terhadap variabel Y karna nilai sig < 0,05 dengan kata lain adanya desa wisata berpengaruh terhadap indikator peningkatan kesejahteraan masyarakat Kandri.

Filter by Year

2014 2014